6 Dampak Kenaikan BI Rate Terhadap Kondisi Ekonomi

blog

6 Dampak Kenaikan BI Rate Terhadap Kondisi Ekonomi

DepositoBPR by Komunal

30 November 2023

BI rate atau suku bunga BI merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol inflasi. Lantas, apa dampak kenaikan BI rate terhadap aktivitas perekonomian?


Secara garis besar, penetapan BI rate sebagai suku bunga acuan merupakan salah satu upaya dalam mengendalikan perekonomian nasional di saat kondisi pasar global tidak stabil.



Pada Oktober 2023 kemarin, Bank Indonesia secara resmi menaikkan BI rate menjadi 6%. Suku bunga acuan tersebut naik dari yang sebelumnya 5,75% pada Januari 2023.



Ingin tahu dampak kenaikan BI rate lebih lanjut? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.


Dampak Kenaikan BI Rate


BI rate mengalami kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Di bulan Oktober 2023 kemarin, suku bunga acuan yang dikeluarkan Bank Indonesia tersebut berada pada angka 6%.



Lalu, apa yang terjadi ketika BI rate naik? Berikut adalah beberapa dampak kenaikan BI rate terhadap aktivitas perekonomian di Indonesia:


1. Meningkatnya Suku Bunga Investasi


Saat suku bunga BI naik, lembaga perbankan dan keuangan di Indonesia akan mengevaluasi bunga simpanan atau obligasi.



Biasanya, fenomena suku bunga acuan BI naik diikuti dengan kenaikan Bunga Pinjaman oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).



Adapun Kenaikan Bunga Bank Umum sendiri diprediksi menjadi 4,5% dan bunga deposito Bank Perekonomian Rakyat (BPR) menjadi 7%.

2. Mendorong Daya Beli Masyarakat


Ketika menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil, maka kebijakan tertentu perlu dikeluarkan, salah satunya adalah menaikkan BI rate.



Saat BI rate meningkat, harga barang-barang pokok di pasar yang sebelumnya melonjak akan lebih terkendali. Dengan begitu, daya beli masyarakat pun akan meningkat.


3. Menjaga Nilai Rupiah Tetap Stabil


Dampak kenaikan BI rate selanjutnya adalah menjaga kestabilan nilai rupiah di saat ekonomi global sedang tidak pasti.



Fenomena suku bunga BI naik tersebut dapat mencegah nilai mata uang Rupiah yang fluktuatif mengalami penurunan drastis di pasar global.


4. Menekan Tingkat Inflasi


Suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh BI utamanya ditujukan untuk menekan tingkat inflasi. Harga barang-barang pokok yang naik akan berangsur menurun ketika BI rate naik.


Kenaikan suku bunga dapat mendorong masyarakat menabung di bank dan mengalokasikan dana untuk berinvestasi pada aset tertentu.



5. Menarik Investor Asing


Tidak hanya bagi investor dalam negeri, dampak kenaikan BI rate juga bisa dirasakan di pasar global.



Kebijakan tersebut mendatangkan keuntungan investasi yang cukup tinggi sehingga menarik perhatian investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.



Adapun modal asing yang ditanamkan di Indonesia tidak bisa diambil dan dibawa keluar negeri. Dana asing tersebut akan diputar kembali untuk menjadi modal usaha di dalam negeri.


6. Memotivasi Masyarakat untuk Menabung Deposito


Salah satu aset yang terkena dampak kenaikan BI rate adalah deposito. Momen ini bisa dimanfaatkan oleh investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi.


Perluasan aset di saat suku bunga acuan BI naik bisa dilakukan dengan menabung deposito yang keuntungannya bersaing dibanding dengan aset rendah risiko lainnya.


Cara Menyikapi Kenaikan BI Rate


Ketika BI rate naik, kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar dari menabung di bank atau berinvestasi menjadi lebih besar.



Peluang keuntungan tersebut bisa didapatkan dengan memilih aset terkena dampak kenaikan BI rate, salah satunya adalah deposito.



Menabung deposito di BPR saat suku bunga BI naik merupakan salah satu keputusan keuangan yang bisa diambil dalam ketidakpastian ekonomi global.



Alasan pertama yang membuat menabung deposito di BPR menjadi reaksi yang tepat terhadap dampak kenaikan BI rate adalah return yang sangat menarik.



Adapun risiko investasi hampir tidak ada, namun memberikan reward tinggi yaitu return yang lebih tinggi daripada deposito bank umum dan reksa dana.



Hasil return Investasi deposito di BPR bahkan bisa bersaing dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).



Alasan kedua adalah tersedianya lebih dari 200 mitra BPR yang sudah terseleksi dan memenuhi kualifikasi investasi deposito.



Alasan ketiga adalah seluruh BPR tergabung telah terdaftar menjadi peserta penjaminan LPS dengan jaminan hingga 2 miliar rupiah per nasabah per bank.



Lalu, bagaimana cara investasi deposito di BPR? Berikut langkah-langkahnya:



1. Buka aplikasi DepositoBPR by Komunal.


2. Masuk ke akun DepositoBPR dan pilih produk investasi sesuai kebutuhan.


3. Menuju bagian ‘Peluang’ dan pilih tenor berinvestasi.


4. Cek detail deposito.


5. Ajukan deposito dan isi nominal yang ingin diinvestasikan.


6. Kemudian, baca dokumen persetujuan investasi dan membubuhkan tanda tangan.


7. Masukkan kode OTP yang dikirimkan visa SMS.


8. Pilih metode pembayaran dan tunggu hingga proses transfer berhasil.



Itu dia dampak kenaikan BI rate yang bisa memberikan keuntungan bagi investor serta menekan tingkat inflasi yang menyebabkan harga barang-barang pokok naik.



Seperti yang disebutkan di atas, salah satu aset investasi yang terkena dampak kenaikan BI rate adalah deposito BPR.



Tertarik investasi deposito? Menabung deposito di DepositoBPR by Komunal bisa menjadi pilihan tepat. Suku bunga tinggi, bahkan menyentuh 6,75% p.a.



Jangan khawatir, DepositoBPR by Komunal sudah tercatat dan diawasi oleh OJK. Jadi, dana investasi yang kamu keluarkan dijamin aman.



Yuk, jadikan keuntungan investasi #MakinMaksimal dengan #SimpananRasaInvestasi dari DepositoBPR by Komunal!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer